Selasa, 26 Oktober 2010

SUMPAH PEMUDA DAN BTS

Sumpah pemuda 82 tahun lalu memberi inspirasi yang menyentuh bagi generasi kini. Mereka para pelopor ingin menyampaikan pesan agar kita menjadi pemuda yang Berguna, Terampil dan Santun (BTS). Pelaku sumpah pemuda tidak sekedar berkumpul untuk hal tak berguna, melainkan menghasilkan sesuatu yang positif bagi usaha perlawanan terhadap kolonialisme. Bisa dianalogikan dengan jejaring sosial sekarang. Ajang perkumpulan ini bisa menjadi tak ada guna jika hanya dipakai sebagai tempat narsis, gosip, apalagi fitnah. Alih-alih bersatu, yang ada malah perseteruan antar pemuda.


Di tahun 1928, pemuda tidak memiliki keterampilan IT, Yang bisa mereka lakukan hanyalah menulis dan membaca, sebuah kemewahan pada jaman tersebut. Namun dengan modal skill terbatas, mereka membuat gebrakan situasi perpolitikan masa penjajahan.Pemuda sekarang harus mengoptimalisasi keterampilan mereka agar tecipta sebuah terobosan di bidang sosial media. Kita jangan selalu menjadi follower tetapi menjadi leader di lingkup IT internasional.


Berguna dan terampil tidaklah cukup. Para penerus harus meniru kesantunan komunikasi. Maksud dan tujuan baik, hanya bisa diiterima dengan bahasa yang santun. Konflik dan friksi antar kelompok timbul sebagai akibat kurangnya kesantunan berbahasa.Pemuda yang bermental "BTS" adalah gerbong lokomotif penarik bangsa ke arah kecemerlangan.